(Unila): Dosen Fakultas Teknik Universitas Lampung (Unila) mengembangkan desa wisata melalui kegiatan sosialisasi geowisata dan mitigasi bencana di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, pada Rabu, 12 November 2025.

Program ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristek melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Tahun 2025. Kegiatan ini merupakan upaya penguatan desa wisata yang memiliki potensi geowisata sekaligus berada di wilayah rawan tsunami.

Program PKM dilaksanakan oleh tim dosen multidisiplin Fakultas Teknik, yakni Hesti S.Si., M.Eng. (Teknik Geofisika), Prof. Dr. Ir. Nandi Haerudin, S.Si., M.Si. (Teknik Geofisika), dan Titin Yulianti, S.T., M.Eng. (Teknik Informatika).

Desa Kunjir memiliki potensi geowisata yang cukup besar, namun pemanfaatannya masih terbatas dan belum terekspos secara optimal kepada masyarakat maupun wisatawan. Di sisi lain, desa ini juga termasuk wilayah rawan tsunami, sehingga diperlukan peningkatan kapasitas masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana.

Melalui program ini, tim dosen memberikan sosialisasi mengenai mitigasi bencana tsunami, terutama terkait prosedur evakuasi dan langkah-langkah penanganan darurat yang harus dipahami masyarakat sebagai desa wisata tangguh bencana.

Tim juga melakukan pemasangan plang jalur evakuasi untuk memudahkan warga mengenali rute penyelamatan jika terjadi ancaman tsunami.

Selanjutnya, tim PKM turut mendukung pengembangan potensi geowisata Desa Kunjir melalui pelatihan pemasaran wisata berbasis media sosial. Kegiatan ini mencakup pembuatan website wisata Desa Kunjir serta pelatihan pengelolaan dan manajemen konten agar desa dapat mempromosikan destinasi secara mandiri dan berkelanjutan.

Dengan adanya kegiatan ini masyarakat Desa Kunjir menyambut baik dan menunjukkan antusiasme tinggi selama rangkaian pelatihan berlangsung. Setelah program selesai, pengelolaan dan pengembangan lebih lanjut akan diteruskan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kunjir dengan pendampingan tim PKM. [Magang/Cindy Adelia]