(Unila): Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Lampung (Unila) mengadakan kegiatan Sharing Pengalaman Hilirisasi Invensi dan Komersialisasi Inovasi pada Jumat, 7 November 2025, di Ruang Sidang Utama lantai dua Gedung Rektorat.

Kegiatan ini menjadi wadah bagi sivitas akademika untuk memperdalam pemahaman dan strategi dalam mengakselerasi hasil riset menuju tahap hilirisasi dan komersialisasi yang berdampak nyata bagi masyarakat serta dunia industri.

Acara dibuka secara resmi Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T., yang dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat budaya riset dan inovasi di lingkungan Unila.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara akademisi, pemerintah, dan industri agar hasil penelitian dosen dan mahasiswa tidak berhenti pada publikasi, tetapi dapat dikembangkan menjadi produk bernilai tambah yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan meningkatkan daya saing bangsa.

Kegiatan turut dihadiri para pimpinan universitas, antara lain Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi, Prof. Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., Ketua Senat Unila, para wakil Rektor, Ketua SPI, para dekan, Direktur Pascasarjana, para kepala dan sekretaris lembaga, para Kepala UPA, Kepala Pusat LPPM dan LPMPP, serta para guru besar, dan mahasiswa Unila.

LPPM menghadirkan dua pakar berpengalaman di bidang hilirisasi dan inovasi sebagai narasumber. Prof. Dr. Setyo Dwi Utomo, M.Sc., yang merupakan dosen Fakultas Pertanian Unila, membagikan pengalaman praktisnya dalam melakukan hilirisasi hasil riset di bidang pertanian.

Prof. Setyo menyoroti tantangan yang sering dihadapi peneliti dalam mengubah hasil penelitian menjadi produk komersial, seperti keterbatasan jejaring industri, pendanaan, dan perlindungan kekayaan intelektual.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin dan dukungan dari LPPM untuk membantu peneliti menavigasi proses komersialisasi dari hulu ke hilir.

Narasumber kedua, Prof. Dr. Ir. Erika Budiarti Laconi, M.S., yang juga Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi IPB University, membagikan pengalaman IPB dalam membangun ekosistem inovasi yang terintegrasi melalui Kawasan Sains dan Teknologi (KST).

Ia dalam paparannya menjelaskan berbagai strategi yang dilakukan IPB untuk mempercepat komersialisasi hasil penelitian, mulai dari pembentukan unit bisnis berbasis riset, kemitraan dengan industri, hingga penyediaan inkubator teknologi.

Ia juga menekankan pentingnya dukungan kelembagaan dan kebijakan universitas dalam menciptakan iklim riset yang produktif dan aplikatif.

Melalui kegiatan ini, LPPM Unila berharap dapat menumbuhkan semangat dan kesadaran di kalangan dosen serta peneliti untuk tidak berhenti pada tahap penemuan, tetapi juga berorientasi pada implementasi dan kebermanfaatan hasil penelitian bagi masyarakat.

Selain menjadi ajang berbagi pengalaman, kegiatan ini juga menjadi momentum bagi Unila untuk memperkuat komitmen dalam mendukung kebijakan nasional terkait percepatan hilirisasi invensi dan komersialisasi inovasi.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Unila diharapkan semakin siap menjadi perguruan tinggi berbasis riset dan inovasi yang unggul, berdaya saing, serta berkontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan menuju Indonesia Emas 2045. [Melati Sekar]