(Unila): Tim dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung kembali menghadirkan inovasi dalam Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) kenalkan sistem pelaporan keuangan digital di di Desa Negeri Kiluan, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Lampung pada Kamis, 4 September 2025.
Kali ini, Dr. Neli Aida, S.E., M.Si selaku ketua tim bersama anggota di dampingi oleh Dr. Ir. Sandi Asmara, M.Si selaku dosen Teknik Pertanian Resha Moniyana Putri, S.E., M.Si., dan Fatkhur Rohman, S.E., M.Prof.Acc., berkolaborasi dengan mahasiswa akuntansi Mahdiyyan Fadillah memperkenalkan SI APIK (Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan)
Kegiatan yang berlangsung dengan dukungan penuh Ketua Pekon Negeri Kiluan Bapak Maimun beserta aparatur bidang Perencanaan Bapak Komang.
Pengabdian di desa Kiluan berfokus pada transformasi tata kelola keuangan UMKM dan masyarakat setempat melalui teknologi digital menggunakan aplikasi Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK) dari Bank Indonesia.
Ketua Pekon Desa kiluan Suadi mengapresiasi program yang dilakukan tim Unila dalam memajukan UMKM di Desa Negeri Kiluan dengan harapan dapat meningkatkan potensi wisata yang ada di Desa Negeri Kiluan’ pungkasnya.
“SI APIK bukan hanya alat pencatatan sederhana, melainkan pintu masuk bagi UMKM untuk lebih profesional dalam mengelola keuangan. Dengan digitalisasi, pelaku usaha dapat meningkatkan transparansi, memperkuat kepercayaan konsumen, hingga mempersiapkan diri menuju akses permodalan formal,” jelas Dr. Neli Aida.
Pelatihan ini tidak hanya bersifat teoritis, melainkan juga praktis. Fatkhur Rohman, S.E., M.Prof.Acc turut mendampingi peserta menginstal aplikasi, membuat akun, hingga melakukan simulasi pencatatan transaksi sehari-hari. Mahasiswa juga berperan aktif dalam membantu masyarakat memahami alur keuangan digital yang lebih tertata.
Respon masyarakat Desa Negeri Kiluan sangat positif. Para pelaku UMKM, perangkat desa, hingga ibu rumah tangga selaku pelaku usaha melihat SI APIK sebagai solusi nyata dalam menghindari kebingungan pencatatan manual yang selama ini rentan hilang atau tidak terstruktur.
Dampak awal terlihat dari meningkatnya kesadaran pentingnya pencatatan keuangan yang rapi, transparan, dan terdigitalisasi. Hal ini menjadi modal penting bagi UMKM untuk naik kelas, terlebih di era ekonomi digital yang menuntut kecepatan, ketepatan, dan akuntabilitas.
Melalui pengenalan sistem informasi keuangan berbasis digital tim berharap SI APIK dapat menjadi ekosistem baru pengelolaan keuangan desa dan UMKM yang berkelanjutan. Bukan hanya sekadar aplikasi, tetapi juga langkah awal menuju desa digital yang lebih adaptif, inklusif, dan mandiri secara ekonomi.
“Visi kami adalah mencetak UMKM Negeri Kiluan yang bukan hanya tangguh secara lokal, tetapi juga siap terhubung dengan sistem keuangan nasional berbasis digital,” tutup Dr. Neli Aida. [Rilis_Mahdiyyan Fadilla]














