(Unila): Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan Koordinasi Pendampingan Akreditasi Tahun 2025 pada Kamis, 21 Agustus 2025 di Ruang Sidang Utama, Gedung Rektorat lantai dua.

Kegiatan dihadiri Ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMPP), Prof. Dr. Abdurrahman, M.Si., sekretaris LPMPP, reviewer akreditasi institusi, reviewer akreditasi nasional, serta reviewer akreditasi internasional.

Prof. Abdurrahman mewakili Wakil Rektor Bidang Akademik memberikan apresiasi kepada LPMPP atas laporan progres automasi akreditasi institusi serta capaian akreditasi nasional dan internasional yang diraih Unila.

Ia menyampaikan, dari 15 butir persyaratan automasi, sebanyak sepuluh butir telah terpenuhi, sementara lima butir lainnya masih dalam proses percepatan.

Lebih lanjut, ia menegaskan, peran reviewer menjadi faktor penting dalam meningkatkan mutu akreditasi. Melalui pendampingan para asesor, banyak program studi berhasil meningkatkan peringkat akreditasi, baik nasional maupun internasional.

“Setiap proses pendampingan, masukan, dan evaluasi yang diberikan reviewer adalah bagian penting dalam membentuk reputasi akademik Unila. Kami bangga memiliki SDM unggul yang tidak hanya diakui di Unila, tetapi juga dipercaya di tingkat nasional dan internasional,” ujarnya.

Prof. Abdurrahman pada kesempatan tersebut juga menyampaikan ucapan selamat kepada reviewer Unila yang baru saja ditetapkan sebagai asesor BAN-PT, LAM, maupun lembaga akreditasi internasional.

Menurutnya, hal ini merupakan bentuk pengakuan atas kompetensi dan profesionalisme mereka dalam menjamin mutu pendidikan tinggi.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara LPMPP, fakultas, program studi, dan reviewer dalam mempercepat capaian indikator akreditasi yang masih menjadi pekerjaan rumah, seperti pemenuhan dosen homebase, peningkatan jabatan akademik, prestasi mahasiswa, dan keterlibatan dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Akreditasi Unggul dan pengakuan internasional bukan sekadar target administratif, melainkan kebutuhan strategis agar Unila semakin kompetitif dan berdaya saing global. Pimpinan universitas berkomitmen memberikan dukungan penuh, baik dalam bentuk kebijakan, pendanaan, maupun fasilitasi sumber daya,” tegasnya.

Menutup sambutannya, Prof. Abdurrahman mengingatkan bahwa pencapaian akreditasi adalah kerja kolektif. “Tanpa kolaborasi, keberhasilan akan sulit diraih. Namun dengan kebersamaan, Unila dapat menjadi pusat unggulan dalam pendidikan, penelitian, dan inovasi,” ujarnya. [Melati Sekar]

Tinggalkan Balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here

− 4 = 3