(Unila): Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti) batch satu bagi dosen Institut Teknologi Sumatera (Itera).

Kegiatan dilaksanakan di ruang sidang lantai empat Gedung Rektorat Unila, mulai Selasa, 19-22 Agustus 2025 dan 25-27 Agustus 2025.

Pelatihan Pekerti merupakan program strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dasar dosen dalam bidang pengajaran. Melalui pelatihan ini, para dosen dibekali dengan kemampuan teknis dan metodologis yang diperlukan dalam merancang, mengelola, dan mengevaluasi proses pembelajaran di perguruan tinggi.

Kegiatan dibuka resmi Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T., yang dalam sambutannya menyampaikan, setiap perguruan tinggi dituntut untuk senantiasa meningkatkan mutu lulusannya agar mampu bersaing secara global dan berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa.

Untuk mencapai tujuan tersebut, penguatan kompetensi sivitas akademika, khususnya dosen sebagai ujung tombak dalam proses pembelajaran, merupakan hal yang mutlak diperlukan.

Kompetensi tersebut mencakup empat aspek utama, yaitu pedagogik, profesionalisme, sosial, dan kepribadian. Kegiatan pelatihan ini dirancang untuk membekali para dosen dengan kemampuan merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran secara sistematis.

Selain itu, pelatihan ini menjadi wadah untuk memperdalam pemahaman tentang berbagai strategi dan teknik instruksional yang efektif, kontekstual, dan sesuai dengan kebutuhan zaman.

Kegiatan ini dihadiri Kepala Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Unila, Prof. Dr. Abdurrahman, M.Si., Sekretaris LPMPP Unila, Dr. Maulana Muklis, S.Sos., M.I.P., serta Kepala Pusat Kurikulum dan Inovasi Instruksional, Anggraeni, S.Pd., M.Pd.

Materi pelatihan Pekerti disampaikan secara langsung Rektor Unila, Rektor Itera, dan Kepala LPMPP.

Dalam paparannya, Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., menekankan pentingnya inovasi pembelajaran yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan mahasiswa generasi baru.

“Dosen dituntut tidak hanya menguasai materi, tetapi juga mampu menghadirkan metode mengajar yang kreatif, interaktif, dan relevan dengan dunia kerja,” ujarnya.

Rektor juga menyampaikan materi tentang profesionalisme dan karir dosen, dengan menekankan pentingnya peran dosen sebagai pendidik, peneliti, dan pengabdi masyarakat yang memiliki integritas dan tanggung jawab akademik.

Rektor mengimbau seluruh dosen untuk beradaptasi dengan perubahan zaman dan menjadi agen transformasi dalam pendidikan tinggi. Dosen harus mampu menghasilkan karya yang tidak hanya bermanfaat bagi institusi, tetapi juga berdampak langsung bagi masyarakat dan pembangunan daerah agar dapat mewujudkan Indonesia maju tahun 2045.

Sementara itu, Rektor Itera menyoroti perlunya kolaborasi lintas disiplin ilmu dan antarperguruan tinggi dalam mengembangkan model pembelajaran. Ia menegaskan, keberhasilan pendidikan tinggi sangat bergantung pada kualitas dosen sebagai ujung tombak pencetak sumber daya manusia unggul.

Ketua LPMPP Unila dalam sesi materinya membahas tentang standar mutu pembelajaran dan peran Pekerti sebagai fondasi peningkatan profesionalitas dosen. Ia juga menambahkan, kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam menyiapkan tenaga pendidik yang berdaya saing tinggi dan siap menghadapi tantangan era digital.

Pelatihan Pekerti menjadi media penting bagi dosen untuk memahami prinsip-prinsip dasar teknik instruksional, mulai dari perencanaan pembelajaran, implementasi di kelas, hingga proses evaluasi yang objektif dan terukur.

Materi yang diberikan mencakup berbagai topik penting, antara lain teknik dasar instruksional, perencanaan pembelajaran berbasis capaian pembelajaran (learning outcomes), penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS), serta teknik evaluasi pembelajaran yang efektif.

Peserta juga mendapatkan pembekalan tentang penggunaan media pembelajaran dan inovasi dalam metode penyampaian materi, agar proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan interaktif.

Selama pelatihan, para dosen akan mengikuti serangkaian kegiatan berupa pemberian materi, diskusi, praktik perancangan pembelajaran, dan simulasi mengajar. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pedagogik para dosen Itera, sehingga dapat mendukung peningkatan mutu pendidikan tinggi yang berkelanjutan. [Melati Sekar]

Tinggalkan Balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here

32 − = 29