(Unila): Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Lampung (Unila) menerima asesmen lapangan akreditasi dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) yang dilaksanakan di ruang sidang lantai dua Gedung Dekanat FKIP Unila, Senin, 28 Juli 2025.
Panitia asesmen lapangan menghadirkan dua asesor dari LAMDIK Prof. Dr. Phil. Ichwan Azhari, M.S., dari Universitas Negeri Medan dan Prof. Dr. Farida, M.Si., dari Universitas Sriwijaya.
Kehadiran tim asesor tersebut diharapkan dapat memberikan masukan-masukan dan evaluasi yang membangun sehingga Program Studi S-1 Pendidikan Sejarah dapat terus berkembang dan berkontribusi lebih besar bagi masyarakat.
Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T., saat membuka kegiatan asesmen lapangan menyampaikan, ini kesempatan yang sangat penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja S-1 Pendidikan Sejarah.
“Hari ini menjadi kesempatan yang sangat penting bagi S-1 Pendidikan Sejarah, dalam upaya mengevaluasi kinerja secara menyeluruh. Kami berharap melalui asesmen lapangan ini, Program Studi S-1 Pendidikan Sejarah juga dapat mencapai status akreditasi Unggul, sehingga semakin mengukuhkan perannya sebagai program studi yang menghasilkan pendidik dan praktisi yang berkualitas.,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Dr. Phil. Ichwan Azhari, M.S. menyampaikan, kehadiran timnya pada hari ini merupakan bagian dari tugas yang diberikan LAMDIK untuk melaksanakan asesmen lapangan. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari asesmen kecukupan yang sudah dikirimkan sebelumnya.
Sebagai institusi pendidikan tinggi, Unila, khususnya FKIP, terus berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan dan menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing tinggi. Hingga saat ini, FKIP Unila sudah memiliki sepuluh program studi yang terakreditasi Unggul.
Tentu dengan adanya Asesmen Lapangan Program Studi S-1 Pendidikan Sejarah juga dapat mencapai status akreditasi Unggul, sehingga semakin mengukuhkan perannya sebagai program studi yang menghasilkan pendidik dan praktisi yang berkualitas. [Andri Wijaya]
