(Unila): Tim PKM Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK) Universitas Lampung (Unila) lolos seleksi Pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) delapan bidang tahun 2025 lewat inovasinya dalam memberantas judi online bernama Gambling Activity Tracing Engine (GATE).
Atas prestasi tersebut, tim mendapatkan pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Direktorat Belmawa) Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Kemdiktiristek).
Prestasi ini disampaikan Zaka Kurnia Rahman, salah satu anggota tim, pada Rabu, 9 Juli 2025. Menurut Zaka, keberhasilan ini merupakan hasil dari upaya mahasiswa Unila dalam menjawab keresahan masyarakat terhadap maraknya judi online di Indonesia melalui gagasan konstruktif.
Inovasi ini dilatarbelakangi oleh tingginya pertumbuhan situs dan aplikasi judi online ilegal di Indonesia yang telah merambah ke berbagai kalangan masyarakat, termasuk pelajar dan mahasiswa. Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika, sejak tahun 2023 lebih dari 800 ribu situs judi online telah diblokir, namun jumlahnya terus bertambah setiap harinya.
Maraknya kasus ini menunjukkan bahwa pendekatan konvensional belum cukup untuk membendung penyebarannya. Maka dari itu, tim PKM-VGK Unila mencoba menawarkan solusi inovatif berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) dengan mengembangkan sistem bernama GATE.
GATE atau Gambling Activity Tracing Engine adalah sistem berbasis AI yang dirancang untuk mendeteksi, melacak, dan membantu memblokir aktivitas judi online secara real-time. Sistem ini bekerja dengan pendekatan SSR (Screen, Secure, Report), yaitu melakukan penyaringan situs secara otomatis, mengamankan data aktivitas pengguna mencurigakan, dan melaporkan ke instansi berwenang.
GATE dirancang untuk terintegrasi dengan Internet Service Provider, hingga platform pengaduan publik, sehingga mampu memetakan persebaran situs dan pengguna judi online. Tak hanya itu, GATE juga menggunakan Artificial Inteligence berbasis Machine Learning untuk mengidentifikasi pola perilaku pengguna yang terindikasi terlibat dalam praktik judi daring.
“Melalui pendekatan AI, GATE tidak hanya fokus pada pemblokiran, tetapi juga pencegahan secara sistematis melalui analisis data dan pola aktvitas” jelas Zaka. Ia juga menambahkan bahwa upaya pemberantasan judi online selama ini masih bersifat reaktif dan terfokus pada pemblokiran semata, tanpa adanya sistem deteksi dini dan pemetaan pola aktivitas yang komprehensif. “Hal inilah yang menjadi celah mengapa situs-situs judi bisa terus bermunculan dengan domain baru dan menyasar kelompok rentan seperti remaja dan pelajar,” lanjutnya.
GATE diyakini sejalan dengan dua dari sepuluh program prioritas pemerintah Indonesia, yaitu pemberantasan kemiskinan dan penguatan teknologi. Judi online dinilai menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya angka kemiskinan akibat kehilangan pendapatan, utang konsumtif, serta ketimpangan sosial di masyarakat. Melalui pendekatan teknologi canggih, GATE hadir sebagai solusi preventif yang inovatif.
Tim PKM VGK penggagas GATE terdiri dari lima anggota, yakni ketua tim Aulia Rafly Lubis (Pendidikan Ekonomi 2022), Mohamad Ghinau Thofadilah (Pendidikan Ekonomi 2022), Eka Arinda (Pendidikan Ekonomi 2022), Belia Nabila Putri (Ilmu Hukum 2022), dan Zaka Kurnia Rahman (Teknik Informatika 2022).
Tim berada di bawah bimbingan Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi, FKIP, Unila.
Sebagai bentuk nyata keberlanjutan program, tim juga aktif mengedukasi masyarakat melalui kanal YouTube dan akun Instagram @gate.system. Selain itu, inovasi GATE saat ini tengah dalam proses pengajuan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) [Rilis]