
(Unila) : Universitas Lampung (Unila) memasuki tahap kedua pada kepemimpinan Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S. Pada tahap ini, Unila bergerak melakukan penguatan pelayanan. Hal ini disampaikan Rektor Unila saat membuka Rapat Koordinasi Perencanaan dan Penganggaran (Rakorcan) Unila Tahun 2014, hari ini (21/1), di Ruang Rapat Lantai 2 Rektorat Unila.
Unila telah meluaskan aksebilitas bagi mahasiswa dari keluarga prasejahtera. Hal ini dibuktikan dengan Program Perluasan Akses pendidikan (PMPAP).
Unila yang berdiri di atas 72 hektar lahan, tahun ini memiliki 10 hektar hibah dari pemerintah daerah. Hibah itu terdapat di Jati Agung, Lampung Selatan. Rencananya lahan itu akan menjadi lokasi laboratorium terpadu.
Di sisi lain, Unila masih bergiat mencapai visi top 10 university dengan subvisi termasuk 20 universitas terbaik di Indonesia di tahun 2015. Rektor mengemukakan, saat ini Fakultas Pertanian (FP) memiliki banyak guru besar. Hal ini berbanding terbalik dengan fakultas-fakultas sosial yang minim guru besar. Karenanya ia berharap agar dekan-dekan fakultas sosial memperhatikan hal ini demi mendukung tercapainya visi Unila.
Para dekan juga diharapkan menerapkan arah kebijakan kepemimpinan strategis, pengembangan SDM, infrastruktur, dan fasilitas yang mendukung daya saing. Ditambah lagi dengan penguatan kapasitas manajemen akademik dan nonakademik berstandar internasional. Kemudian, mengorientasikan seluruh elemen organisasi Unila untuk pelayanan terbaik bagi pelanggan. Di samping itu, mengembangkan basis kelembagaan untuk memastikan kecukupan pembiayaan untuk pelaksanaan visi dan misi.
Hal yang juga mendukung tercapainya visi Unila adalah bidang kerja sama, baik dalam maupun luar negeri. Beberapa waktu lalu Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unila melakukan kerja sama dengan Deakin University, Australia. Hal ini akan diikuti oleh FP dan FKIP Unila yang akan menjalin kerja sama dengan Chulalongkorn University, Thailand.
Saat ini, Unila juga telah merancang sasaran strategis 2015. Di antaranya, menambah pengakuan eksistensi Unila dalam bentuk sertifikat nasional maupun internasional. Selanjutnya, diharapkan 100 persen dosen Unila melakukan pengabdian kepada masyarakat. Sedikitnya diperlukan 2 kali melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk setiap dosen, bila akan naik jenjang atau tingkatan.
Langkan selanjutnya yang akan dilakukan Unila adalah peningkatan publikasi nasional dan internasional. Unila juga telah memiliki pusat bahasa yang mengampu empat bahasa internasional, yakni Inggris, Perancis, Mandarain, dan Jepang.
Unila menarget 90 persen peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Kemudian, 100 persen implementasi tata pamong, keuangan berbasis kinerja, transparansi, dan akuntabilitas.
Sasaran strategis selanjutnya adalah 90 persen dosen Unila memiliki gelar strata 2 dan 3. Selain meningkatkan infrastruktur dan laboratorium berstandar internasional, kerja sama luar negeri juga akan ditigkatkan dari 40 persen menajdi 80 persen. Beberapa program studi yang masih terakreditasi C seperti Budi Daya Perikanan dan Teknik Kimia diharapkan dapat meningkatkan akreditasinya.[]
I read a lot of interesting posts here. Probably you spend a
lot of time writing, i know how to save you a lot of time, there is an online tool that creates unique, SEO friendly articles in minutes, just search in google – laranitas free content source
Comments are closed.