(Unila): Universitas Lampung (Unila) meraih peringkat 29 Klasterisasi Perguruan Tinggi Tahun 2020 yang dirilis Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia, Senin (17/8/2020) lalu.

Total perguruan tinggi (PT) di dalam klasterisasi tahun 2020 sebanyak 2,136 PT (berdasarkan data PT aktif di PD Dikti). Hasil klasterisasi itu menunjukkan peringkat Unila mengalami kenaikan signifikan bila dibandingkan dengan perolehan sebelumnya, yakni 46.

Adapun indikator penilaian yang didapat Unila pada skor input (SMD) sebesar 2.628, Proses (kelembagaan) sebesar 3.243, output (publikasi) sebesar 1.523 dan outcome (kinerja dan jumlah sitasi) 1.677.

Tujuan klasterisasi perguruan tinggi adalah untuk membangun landasan bagi Kemendikbud dan perguruan tinggi melakukan perbaikan terus-menerus dalam rangka meningkatkan performa dan kesehatan organisasi.

Selain itu klasterisasi ditujukan untuk merumuskan penciri kualitas perguruan tinggi yang telah terdokumentasi di PD Dikti, serta telaah klasterisasi berdasarkan penciri tertentu untuk kepentingan pembinaan perguruan tinggi.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja sama dan TIK Prof. Suharso, Ph.D., mengatakan, hasil tersebut merupakan progres luar biasa bagi Universitas Lampung. Menurutnya, dari hasil tersebut bisa terlihat proses perbaikan terhadap kinerja Unila dapat terukur.

“Sudah on the track dan mampu mengarahkan perguruan tinggi ke arah yang lebih tepat,” ujarnya.

Mantan Dekan FMIPA Unila ini juga menyampaikan, arah kinerja sekarang menjadi tanggung jawab semua lini. Oleh karena itu kinerja setiap lini harus terus ditingkatkan, khususnya peningkatan publikasi yang menjadi fokus Unila.

Ia pun mengajak seluruh dosen Unila untuk lebih terpacu memberikan kontribusi dan tidak cepat puas dengan hasil pencapaian tersebut.

Saat ini, lanjut Suharso, skor untuk publikasi (output) masih belum maksimal yaitu 1,687. Padahal peningkatan publikasi berkorelasi dengan pencapaian skor lainnya terutama skor indicator input.

Dengan peningkatan jumlah publikasi maka indikasi pertambahan jumlah profesor dan lektor kepala bertambah. Dengan sendirinya mengupgrade penilaian klasterisasi.

Untuk bertahan di posisi 20-an, Unila perlu melakukan pembenahan data. Saat ini peningkatan jumlah publikasi menjadi fokus utama Unila. Dan diprediksi masih membutuhkan 1.000 publikasi setiap tahun.

“Artinya peringkat ini harus dipertahankan, kemudian menjadi bahan evaluasi. Kita tahu, punya nilai yang seperti ini dan di mana kelemahan kita. Ini akan menjadi titik tolak dari pimpinan untuk mengambil pilihan. Maka tahun ini dan tahun depan kita fokus pada peningkatan output dan outcome,” jelasnya. [Humas/Angel]