PENTINGNYA hak kekayaan intelektual (HaKI) mendukung daya saing Perguruan Tinggi, tercermin dari dukungan universitas dalam memfasilitasi para penelitinya untuk memperoleh hak paten.

Begitu pula dengan Fakultas Pertanian Universitas Lampung (FP Unila). Fakultas tertua keempat di Kampus Hijau ini ikut mendukung perisetnya mengantongi hak paten, dengan menggelar bimbingan teknis bagi para inventor dan peneliti. Kegiatan digelar di ruang sidang Dekanat kampus setempat, Senin (13/08/18).

Dalam laporannya Dekan Fakultas Pertanian Prof. Irwan Sukri Banuwa menyampaikan, saat ini terdapat lebih dari 30 dosen di lingkungan FP Unila yang tengah dipersiapkan untuk percepatan perolehan hak paten ini. Ia berharap, dengan hadirnya pemateri dari Ditjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham ini mampu memberikan wawasan lebih dalam.

“Fakultas Pertanian berkomitmen agar perolehan HaKI diproses lebih cepat,” ujar Prof. Irwan.

Ia menambahkan, di Fakultas Pertanian sudah ada tujuh paten yang diperoleh dengan waktu bervariasi. “Ada yang tujuh tahun, dua tahun, bahkan ada yang satu tahun. Saya berharap kegiatan ini dapat menjelaskan kepada para peserta proses perolehan HaKI,” kata dia.

Hadir sebagai pemateri, Direktur Paten, Ditjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham yang diwakili oleh Adi Supanto, S.H.,.M.H., beserta tim.

Di kesempatan itu Adi memaparkan, waktu yang diperlukan untuk memperoleh hak paten memang bervariasi. “Ini bukan sebatas jurnal tetapi lebih kepada banyaknya bentuk ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah spesifik,” urainya.

Rektor Unila Prof. Hasriadi Mat Akin yang juga hadir menyampaikan, Unila sangat mendukung para peneliti atau inventor dalam memperkaya hasil-hasil riset yang ada. Ia menegaskan, Unila kini telah bertransformasi dari teaching university ke research university. Oleh karena itu, perolehan hak paten merupakan bagian dari visi dan misi Unila selain target nasional dan internasional.

“Kita tengah menghadapi perekonomian berbasis pengetahuan. Kompetisi ini dihasilkan dari riset dan para peneliti, maka diharapkan mampu membuka mata dengan terselenggaranya kegiatan ini,” imbau Hasriadi.

Sebagai informasi, Unila telah memperoleh HaKI sebanyak 67 paten pada tahun 2017 dan lebih dari 10.000 sitasi. Selanjutnya Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unila juga tengah mempersiapkan prototype industri yang diharapkan sejalan dengan perolehan HaKI.[Riky/Inay_Humas]