(Unila): Universitas Lampung didapuk menjadi tuan rumah kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan dan Bahan Laboratorium 2016 Bagi Para Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP). Kegiatan yang dilangsungkan pada 20-23 September ini dihelat di Hotel Horizon, Bandarlampung.
Penyelenggaraan bimtek yang diikuti 40 peserta PLP dari 27 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Indonesia ini diinisiasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui Direktorat Jenderal Sumberdaya Iptek dan Dikti, beserta Direktorat Karir dan Kompetensi Sumberdaya Manusia.
Kegiatan yang dibuka langsung Direktur Karier dan Kompetensi Prof. Bunyamin Maftuh ini diadakan sebagai upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, khususnya mengenai pengoperasian dan pemeliharaan peralatan dan bahan laboratorium bagi para pranata laboratorium pendidikan.
Bimtek juga dihadiri Rektor Unila Prof. Hasriadi Mat Akin. Dalam kesempatan itu, Hasriadi mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Kemenristekdikti sehingga Universitas Lampung bisa dipercaya menjadi tuan rumah dalam acara tersebut.
“Ini menjadi pemicu semangat bagi Unila agar dapat memenuhi sarana dan prasarana yang memadai. Semoga dengan mengikuti kegiatan ini para PLP dapat membawa ilmu yang telah didapat untuk kemudian diterapkan di universitas masing-masing, khususnya Unila,” tuturnya.
dr. Feri Ramadhan, M.Si., selaku Kasubdit Karir Tenaga Kependidikan Direktorat Karir dan Kompetensi Sumberdaya Manusia menambahkan, lebih dari 50 persen sumberdaya manusia di seluruh Indonesia belum memahami mekanisme penggunaan alat laboratorium. “Maka dari itu pelaksanaan bimtek ini diadakan guna memberikan pemahaman kepada mereka. Dan Unila dipilih sebagai tuan rumah karena dipandang memiliki alat laboratorium yang lengkap,” ucapnya.
Adapun 40 peserta yang mengikuti pelatihan tersebut di antaranya Universitas Lampung, Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, dan Universitas Udayana.
Dalam Bimtek tersebut, para peserta akan mendapatkan komposisi materi dengan persentase 30 persen teori dan 70 persen praktik pemahaman alat laboratorium kategori empat. Laboraturium kategori empat difungsikan sebagai pengukuran alat yang berhubungan dengan alat berbahaya dan beracun.[ren/inay]