(Unila): Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (FK Unila) melaksanakan pengambilan sumpah program profesi dokter, Rabu (4/2). Pengukuhan yang diselenggarakan di Gedung Serbaguna Unila ini dilakukan bagi 35 dokter baru angkatan XXII.
Dekan FK Unila Dr. Sutyarso, M.Biomed., mengatakan, ke-35 dokter ini sudah dinyatakan lulus dari Fakultas Kedokteran Unila pada Yudisium XXII, Desember tahun lalu. IPK tertinggi 3,42 diraih oleh Muhammad Rizki Danuarta M. Ke-35 dokter yang telah diangkat sumpahnya ini telah melewati masa studi dengan rentang waktu mulai lima hingga tujuh tahun.
Dengan demikian sejak didirikan, fakultas kedokteran berperingkat akreditasi A pada Maret 2013 lalu ini telah menghasilkan 502 dokter yang telah mengikuti Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD).
“Ini awal untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. Diharapkan dokter baru ini ke depan dapat menjaga kode etik, amanah, serta segera bergabung ke dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di wilayah kerjanya masing-masing,” ujarnya.
Sutyarso juga menambahkan, para dokter baru ini selama masa studi telah melewati berbagai tahapan klinik bekerja sama dengan beberapa rumah sakit yang telah ditunjuk Kementerian Kesehatan. Antara lain Rumah Sakit Umum Abdul Moloek Bandarlampung, Rumah Sakit Jiwa Kurungan Nyawa, Rumah Sakit Umum Daerah, RSUD Ahmad Yani Metro, puskesmas, serta klinik-klinik di beberapa perusahaan swasta. Adapun pelaksanaan program UKMPPD sudah dilaksanakan November 2014 lalu dengan rata-rata kelulusan sebesar 89 persen.
Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S., di sela-sela sambutannya turut menyampaikan rasa bangganya kepada fakultas kedokteran dan dokter-dokter baru angkatan XXII. Dengan pelantikan ini diharapkan dapat membantu mencapai visi Unila tahun 2025 agar tergabung dalam world class university.
“Selamat kepada seluruh dokter baru. Ini pencapaian yang tidak mudah dilakukan. Untuk itu diharapkan seluruh dokter baru dapat lebih mengabdikan diri kepada sesame, lebih mementingkan orang lain daripada diri sendiri,” pungkasnya.[] Inay