(Unila): Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Lampung (Mapala Unila) dipercaya menjadi tuan rumah Temu Wicara dan Kenal Medan (TWKM) Mahasiswa Pncinta Alam Tingkat Perguruan Tinggi se-Indonesia ke-26 tahun ini.

Ajang bertema ”Peran Mapala di Perguruan Tinggi se-Indonesia sebagai Inisiator dan Penggerak Tanggap Bencana serta Peduli Lingkungan Hidup” tersebut rencananya dibuka oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI,  Zulkifli Hasan, S.E., M.M., pada 1 Desember nanti.

Koordinator TWKM Mapala Lampung Didi Aryadi menjelaskan, Mapala Unila ditunjuk sebagai tuan rumah TWKM XXVI setelah melalui mekanisme voting pada TWKM XXV tahun 2013 di Ambon.

“Ada beberapa alasan dipilhnya Lampung sebagai tuan rumah TWKM tahun ini. Di antaranya ketertarikan mahasiswa pencinta alam se-Indonesia terhadap tema yang diusung serta berbagai promosi destinasi wisata di Provinsi Lampung,” ujarnya.

Kegiatan yang rencananya dihelat 1-7 Desember ini melibatkan 18 lembaga UKM Mapala se-Lampung dengan lima agenda penting. Mulai dari stadium general berupa kuliah umum dalam format seminar workshop.

Didapuk sebagai pemateri Ketua Umum MPR RI, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutunan RI, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Pusat, Gubernur Lampung, perwakilan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Lampung, serta pemerhati Lingkungan Hidup yang juga Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup Sonny Keraf.

Selanjutnya, temu wicara antara ketua dan sekretaris Mapala perguruan tinggi se-Indonesia terkait isu strategis persoalan lingkungan hidup dan pengelolan bencana di Gedung Serba Guna (GSG) Unila. Narasumber berasal dari pelaku sejarah mapala yakni Mapala Madawirna UNY Yogyakarta dan Mapala Universitas Indonesia (UI) Jakarta. Untuk materi bencana dan lingkungan hidup berasal dari BNPB serta Vertikal Indonesia Climbing.

Acara ketiga yakni kenal medan berupa promosi potensi wisata alam Lampung yaitu pendakian Gunung Pesagi (Lampung Barat), penelusuran gua Kali Maghnai (Pesisir Barat), panjat tebing Margodadi (Pesawaran), Pengarungan Sungai Arum jeram Wai Semaka (Tenggamus), dan Penyelamatan Bawah Laut di Pulau Tegal (Pesawaran).

Kegiatan juga diisi dengan pengabdian masyarakat lewat kegiatan bakti sosial “Bedah Kampung” berupa penambahan fasilitas publik, edukasi pengelolaan sampah, pemeliharaan saluran air, hingga pendidikan hidup.

Dalam ajang TWKM ini juga disisipkan pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MuRI) dalam dua kategori yakni Makan Seruit (makanan khas Lampung) dan Pendirian Tenda Terapung Terbanyak di Piabung Lampung, Pesawaran.[] Inay