Unila) : Unit Pelayanan Teknis Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (UPT P2PK) Universitas Lampung (Unila) menggelar program assessment selama dua hari sejak Selasa (11/11) hingga Rabu (12/11) kemarin. Program diselenggarakan guna meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia (SDM) pegawai di lingkungan kerja Unila.
Kepala UPT P2PK Unila Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., mengatakan, program assessment diperuntukkan bagi seluruh karyawan dan dosen hingga pejabat struktural maupun nonstruktural dalam rangka pengembangan Unila menuju sepuluh besar universitas terbaik pada 2025. Serta mengimplementasikan bentuk pelayanan prima yang telah dideklarasikan rektor 7 Januari 2013.
Dijelaskannya, program assessment adalah suatu metode mengindentifikasi dan menjaring pegawai yang dinilai memiliki potensi dari sisi managerial skill untuk menduduki suatu jabatan tertentu di kemudian hari (future responsibility).
Program ini bertujuan memilih calon-calon pemimpin yang handal dan siap menghadapi tugas-tugas ke depan. Juga untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan. “Pada program ini peserta diberikan berbagai simulasi tingkah laku (behavioral simulation) untuk kemudian diobservasi dan dievaluasi,” ujarnya.
Karakteristik dari program assessment mengacu pada job target yang spesifik dalam bentuk pemetaan kompetensi, kepribadian, perilaku, karakter, hingga kematangan mental. Pemberian simulasi yang sifatnya multiple exersice serta proses penilaian yang bersifat multi assessor. Oleh karena itu program assessment memiliki validitas dan tingkat objektivitas yang cukup tinggi.
“Semua ini dihitung dalam satuan teori psikometri sehingga nantinya akan ketahuan jelas kader murni SDM kita,” ungkapnya.
Ayi menambahkan, program assessment umumnya banyak dilakukan oleh pihak pimpinan dari berbagai instansi seperti di industri, institusi swasta maupun pemerintah, hingga BUMN. Hal itu dilakukan untuk mengukur kualitas dan kuantitas para anak buahnya maupun daya serap karyawan baru dari berbagai perguruan tinggi yang menghasilkan para lulusan yang akan berkecimpung di dunia kerja,” kata dia.[] Inay