nammer_MSeni
Introducing Lampung Culture for Global Appreciation: A Harmony of Diversity in Indonesia. Lexington, Kentucky-USA. 11-18 Oct, 2014

(Unila) : Delegasi seni Universitas Lampung (Unila) tampil di tiga sekolah di Amerika Serikat (AS) dalam lawatan ke University of Kentucky (UK), di Kota Lexington negara bagian Kentucky minggu lalu.

Delegasi Unila yang bertolak ke negeri Paman Sam pada Sabtu (11/10) lalu telah tiba di tanah Lampung kembali pada Minggu (19/10).

Di Lexington-Kentucky, mereka pentas di gedung teater milik UK Collage of Fine Art pada Selasa (14/10), Sayre School Lexington (15/10), dan School for the Creative and Performing Arts (SCAPA) (16/10). Khusus di Sayre School, pentas yang digelar dalam gedung basket besar sekolah itu juga dihadiri oleh murid dan guru dari  Harrison Elementary School.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Kerja Sama dan Layanan Internasional (PKLI) Unila Prof. Dr. Cipta Ginting, M.Sc.,  mengungkapkan aktivitas selama di Lexington. Di sana mereka memperkenalkan beragam kesenian Lampung antara lain tari ‘Sigeh Penguten’ sebagai tarian pembuka, ‘Muli Siger’, ‘Kembang Melinting’, dan ‘Nemui Nyimah’ yang merupakan tarian tradisional Lampung.serta beberapa kesenian lain nusantara yang berkembang di Lampung, yaitu Bali dan Jawa.

Kemudian ada pula peragaan permainan alat musik tradisional Lampung ‘Gamolan Pekhing’ dan ‘Talo Balak’. “Selain itu para mahasiswa FKIP ini membawakan tarian tradisional Bali yakni ‘Kebyar Duduk’, ‘Oleg’, serta tarian khas Jawa yaitu ‘Gambyong’ dan ‘Soyong’,” katanya.

“Selain memberikan pertunjukan di tiga sekolah di Lexington, anggota tim delegasi yang merupakan mahasiswa Program Studi Sendratasik FKIP Unila juga melakukan class visit. Tujuannya adalah mempelajari kegiatan pembelajaran di sana dan jadi masukan berharga buat mereka,” ujarnya.

Lexington, merupakan kota terbesar kedua negara bagian Kentucky. Jumlah penduduk kota ini sekitar 268.080 jiwa. Kota yang memiliki julukan “The Horse Capital of the World” berdiri pada Juni 1775. Di kota inilah terdapat University of Kentucky yang sudah menjalin kerjasama dengan Unila sejak tahun 1970-an.

Perjalanan delegasi Unila ke Kentucky adalah karena Proposal Program Hibah Seni Perguruan Tinggi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi-Kemdikbud termasuk yang disetujui untuk dilaksanakan tahun 2014. Cipta menambahkan, kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari Dikti dengan dikucurkannya dana Rp 800 juta.

“Dana itu diberikan untuk muhibah seni dalam jalinan kerja sama internasional. Ini menjadi prestasi sendiri karena Unila menjadi salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang berhasil mengikuti muhibah seni di luar institut seni sehingga memperoleh dana dari Dikti,” kata dia.

Selain pentas seni dan class visit, ada juga diskusi dan penandatanganan kerjasama antara FKIP Unila dengan College of Education dan College of Fine Art, University of Kentucky.  [] Inay/Dedi