Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S., memberikan selamat kepada salah satu peserta yudisium.
Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S., memberikan selamat kepada salah satu peserta yudisium.

(Unila) : Sebanyak 20 dokter baru angkatan XXI Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (FK Unila) dilantik dan diangkat sumpahnya di Gedung Serbaguna, Rabu (15/10). Diharapkan, dokter baru yang dinyatakan lulus dari FK Unila pada yudisium April lalu ini mampu merealisasikan program Indonesia Sehat 2015.

Demikian disampaikan Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S., di sela-sela sambutannya. “Tugas dokter-dokter baru ini sangat berat karena diamanahkan untuk bisa merealisasikan program Indonesia Sehat 2015 yang dicanangkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes),” ujarnya.

Kendati demikian Sugeng optimistis jika hal itu bisa diwujudkan. Ia berpendapat, untuk menjadi seorang dokter, sarjana kedokteran harus terlebih dahulu mengikuti uji kompetensi mahasiswa program profesi dokter. Mereka yang tidak lulus dalam uji kompetensi tersebut tidak dapat menjadi seorang dokter.

Pelaksanan Ujian Kompetensi Dokter (KDI) lulusan FK Unila selalu bisa mencetak 80 hingga 90 persen kelulusan per angkatan. Apalagi dengan akreditasi A, FK Unila bisa menerima 230 mahasiswa baru sehingga bisa mempertahankan eksistensi lulusan Unila tidak hanya lokal Lampung, tapi regional hingga nasional.

Senada dengan rektor, Dekan FK Unila Dr. Sutyarso, M. Biomed, menambahkan, jika pelaksana pendidikan di sebuah institusi berkomitmen untuk menghasilkan dokter berkualitas tentu mereka tidak akan asal-asalan sejak tahapan input maupun proses.
Oleh karena itu untuk menunjang hal tersebut peran rumah sakit pendidikan tinggi negeri (RSPTN) sangat penting dalam membentuk keilmuan dan kepribadian calon dokter Lampung. Antara lain RSPTN yang ditunjuk Kemenkes seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek Bandarlampung, RSUD Ahmad Yani Metro, dan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kurungan Nyawa.

Dijelaskannya, Unila merupakan satu dari 19 universitas yang mendapatkan hibah RSPTN dari pemerintah. Namun pembangunan rumah sakit pendidikan Unila yang digagas sejak 2009 lalu belum terealisasi. Terhambatnya pembagunan rumah sakit pendidikan Unila tidak akan menghambat realisasi lulusan dokter baru FK Unila untuk mewujudkan program Indonesia Sehat di Lampung tahun depan.

“RS di sini baik negeri maupun swasta bisa dimanfaatkan. Dengan memberdayakan fasilitas yang ada bisa mengoptimalkan serta mendukung program yang ada dan harus terlaksana sebaik-baiknya,” tuturnya.[] Inay