IK_Calella_2014
Canta Al Mar, 3rd Festival Coral Internacional. 2014

(Unila) : Paduan Suara Mahasiswa Universitas Lampung (PSM Unila) tengah bersiap mengikuti perlombaan paduan suara bertaraf internasional “Canta al Mar 2014” di Calella, Barcelona, Spanyol. Rencananya ajang bergengsi ini dihelat pada 22-26 Oktober mendatang.

Hal itu disampaikan panitia persiapan kompetisi Komang Mega Susanti, Rabu (13/5) lalu. Menurut Mega, dapat mengikuti perlombaan bertaraf internasional merupakan satu hal yang membanggakan bagi masyarakat Indonesia umumnya dan mahasiswa maupun universitas khususnya. “Kita mereasa bangga PSM Unila menjadi salah satu peserta lomba,” ungkapnya.

Kendati demikian, langkah PSM Unila untuk go internasional mengikuti kompetisi paduan suara yang diadakan untuk umum (Festival Coral International) ini bukan tanpa hambatan. Mereka masih terkendala persoalan dana.

Dikatakan Mega, dalam perlombaan itu diperlukan biaya yang tidak sedikit. Panitia belum memiliki dana cukup meskipun beberapa proposal sudah dilayangkan ke berbagai pihak di antaranya Unila, instansi pemerintah, dan perusahaan swasta.

“Tapi beberapa waktu lalu kami baru mendapat bantuan dari Wakil Menteri Perdagangan RI Bayu Krisnamurthi dan beberapa donator pengusaha lokal. Namun jumlah tersebut masih jauh dari yang dibutuhkan yakni sekitar Rp1,2 miliar,” paparnya.

Oleh karena itu untuk mencari dana tambahan lainnya pihaknya kini tengah berjuang secara swasembada mencari dana alternative. Di antaranya dengan berjualan makanan ringan dan mengamen di berbagai tempat. Ia menyebut, dana itu untuk membiayai keberangkatan, pulang, akomodasi, penginapan, transportasi, membayar jasa pelatih nasional yang direkrut, maupun hal lain yang terkait persiapan lomba.

Sementara pelatih PSM Unila Natta menambahkan, pada perlombaan di Spanyol ini rencananya tim yang teridiri dari 40 orang akan menampilkan kebudayaan Lampung meliputi lagu “Kandang Gagulaya Lampung” dan “Penayuhan Bedana”.

Selain itu PSM akan menampilkan lagu dan tari dari luar Lampung seperti “Marenceng Rencong” dari Bugis, “Yamko Rambe Yamko” Papua, tari Saman Aceh, dan tari Janger dari Bali.[] Inay