(Unila) : Koordinator Tim Pemindaian Hasil Ujian Nasional (UN) SMA se-Provinsi Lampung Muhamad Komarudin, S.T.,M.T., mengatakan hingga hari ini (16/4), pukul 11.00 WIB, lebih dari 70 ribu Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) sudah dipindai.
“Kita sudah menambah lagi scanner dari semula 8 unit, sekarang menjadi 12 mesin pemindai. Jumlah ini relatif sudah mencukupi. Sehingga target kita 10 hari mudah-mudahan bisa terpenuhi,” ujar Komarudin saat ditemui di ruang UPT Pusat Komputer Universitas Lampung (Puskom Unila).
Pakar mikroprosesor pesawat tanpa awak ini menjelaskan, proses pemindaian LJUN sudah dilakukan sejak hari pertama UN. Lembar jawaban ujian dari kabupaten/kota mulai tiba di Puskom Unila, Senin (14/4) sore. LJUN yang masuk kemudian langsung diverifikasi oleh tim pemberkasan, kemudian pada pukul 21.00 WIB baru dilakukan pemindaian.
Proses pemberkasan dan pemindaian berlanjut sampai dengan hari ini, sambung Komarudin, tentu saja prosesnya baru berakhir jika seluruh LJUN telah dipindai. Pihaknya menargetkan sebelum akhir bulan, proses pemindaian sudah selesai dilakukan. Hal ini lebih cepat dari target nasional. “Pusat menginginkan tanggal 1 Mei sudah selesai. Kita usahakan tanggal 24 selesai,” urainya.
Dalam sekali proses, satu mesin scanner dapat memindai antara 5.000 hingga 7.000 LJUN per hari. Jika diasumsikan 5.000 LJUN dapat dipindai dengan 10 unit scanner, Komarudin optimistis timnya mampu merampungkan pemindaian dengan waktu kerja yang ditargetkan. “Sisa waktu dari target nasional bisa kita manfaatkan kalau terjadi miss atau ada hal-hal yang perlu diantisipasi. Apalagi nanti kalau ada LJUN siswa paket C, latar belakangnya sangat bervariasi,” kata dia.
Namun tak menutup kemungkinan, lanjut Komar, selama proses pemindaian terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau error. Semisal, siswa melingkari identitas diri kurang lengkap, tak bersih menghapus saat beralih jawaban. “Hal seperti itu dapat memperlambat kinerja mesin pemindai dan akan memakan waktu lebih untuk proses perbaikan,” papar Kepala UPT Puskom Unila tersebut.
Kesalahan dalam pengisian LJUN itu, menurut pengamatan Komarudin, ada sekitar 5 persen dari 70 ribu LJUN yang sudah dipindai. Untuk itu pihaknya secara rutin melakukan koordinasi yang hasilnya langsung dilaporkan ke pusat. “Informasi yang dilaporkan ke pusat biasanya kita lakukan setiap sore. Berapa jumlah LJUN yang sudah dipindai dan dari daerah mana saja. Kita optimistis sesuai tepat waktu, 10 hari masih dalam jangkauan kita,” pungkasnya.[] Inay