(Unila) : Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Ir. Sugeng P Hariyanto, M.S., memproyeksikan dari data yang ada bahwa pertumbuhan penduduk di Lampung akan menembus angka 8 juta jiwa pada 2015 mendatang. Terkait hal ini, ketahanan pangan menjadi isu krusial pembangunan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Provinsi Lampung.

Demikian benang merah dari paparan Rektor Unila pada rapat kerja daerah Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga Sejahtera Provinsi Lampung Tahun 2014, yang berlangsung di Hotel Emersia Bandarlampung, kemarin, Kamis (13/2).

Guru Besar Jurusan Manajemen Kehutanan ini mengungkapkan, pertumbuhan penduduk di Lampung rata-rata dalam 12 tahun terakhir sejak tahun 2001 mencapai 1.325 jiwa. Dalam rentang tahun 2002 hingga 2012, pertambahan penduduk di provinsi ini mencapai kisaran 1 juta jiwa lebih. Bahkan, di tahun 2023 mendatang diperkirakan jumlah penduduk Sai Bumi Ruwa Jurai akan mendekati 9 juta jiwa.

Dalam forum itu, dirinya memaparkan keterkaitan antara laju pertumbuhan penduduk, pembangunan, dan kesejahteraan masyarakat. “Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu perubahan tingkat kesejahteraan secara sengaja dan terukur. Kesejahteraan masyarakat dapat tercapai dengan terpenuhinya kebutuhan pokok, baik per individu maupun kelompok oleh negara. Kebutuhan primer ini mencakup sandang, pangan, dan papan,” ujarnya.

Dalam hal pangan, Sugeng menyatakan, negara harus menguatkan ketahanan pangannya meliputi tiga aspek yakni, konsumsi, ketersediaan, dan distribusi. Ketersediaan mencakup produksi, impor maupun cadangan. Konsumsi meliputi kualitas pangan, keseimbangan gizi, mutu, serta penganekaragaman pangan. Sedangkan distribusi mencakup harga stabil, terjangkau, dan merata.

Lantas bagaimana ketersediaan pangan di Provinsi Lampung? Sugeng menjelaskan, ketersediaan pangan di Lampung dapat dikatakan cukup baik. Produksi padi Provinsi Lampung penyumbang nomor 7 secara nasional. Produksi ubi kayunya nomor 1 terbesar nasional. Produksi jagung nomor 3 terbesar nasional. Perkembangan produksi padi sawah meningkat rata-rata sebesar 8,06 persen per tahun. Produksi padi ladang meningkat 2,04 persen per tahun.

Sugeng menambahkan, cadangan pangan di Lampung juga dikategorikan cukup baik. Pada 2010 sampai 2012, cadangan pangan Lampung mencapai 165 ton beras, yang dititipkan di Bulog Divre Lampung. Pada 2013 dianggarkan penguatan cadangan pangan pemerintah sebesar 20,5 ton. Dan pada tahun ini, cadangan pangan Provinsi Lampung diharapkan mencapai 200 ton, sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) Ketahanan Pangan Nasional.

Kendati demikian, Rektor juga mengungkapkan adanya masalah dan tantangan terkait ketahanan pangan di Lampung yang mencakup tata ruang dan alih fungsi lahan, deforestrasi, ketimpangan pemilikan lahan, krisis sumber daya air dan lahan, inflasi, dan fluktuasi harga pangan, intensifikasi lemah, margin harga yang tinggi, keuntungan dan nilai tambah rendah, kelembagaan petani belum optimal, hingga masih adanya ketergantungan impor pangan.[] Inay