(Unila) : Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik Universitas Lampung (Unila) 2014 mengembangkan pos daya di Kecamatan Padangcermin, Kabupaten Pesawaran. Pos daya diharapkan bisa mengasah kreativitas sehingga mampu memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat setempat.
Ir. Fauzan Murdapa, M.T., yang menjabat sebagai Dosen Pembimbing Lapang KKN Tematik Unila 2014 mengatakan, pos daya merupakan program pemberdayaan keluarga. Sudah didirikan sejak tahun 2011 oleh mahasiswa KKN Tematik terdahulu.
“Gerakan pos daya ini didirikan untuk memberdayakan kelompok masyarakat terkecil yaitu keluarga. Kalau mahasiswa yang dulu sifatnya baru pada tahap pembentukan dan persiapan. Untuk mahasiswa KKN saat ini lebih kepada pengembangan pos daya melalui kegiatan yang beragam. Salah satunya pengolahan makanan,” ujarnya usai melakukan peninjauan kegiatan KKN Tematik di Kecamatan Padangcermin, Rabu (19/2).
Saat ini di Kecamatan Padangcermin terdapat 89 mahasiswa KKN Tematik. Jumlah tersebut dibagi dalam beberapa kelompok di dua desa. Yaitu sembilan kelompok di Desa Gunungrejo dan delapan kelompok di Desa Pesawaranindah. Sesuai agenda, kegiatan pemberdayaan pos daya dilakukan sejak 23 Januari hingga 3 Maret mendatang.
Menurut dosen Fakultas Teknik Unila ini, dalam melaksanakan program satu kelompok mahasiswa menangani pengembangan pos daya di dua dusun. Materi kegiatan yang diaplikasikan dalam pos daya juga beragam. Mulai dari membuat tahu sebagai produk utama hingga mengolah dan memproses ampas tahu sebagai produk tambahan.
Untuk memproses produk utama, kata Fauzan, Unila mendapatkan bantuan mesin pembuat tahu dari Yayasan Damandiri, Jakarta. Lembaga tersebut merupakan yayasan yang saat ini mengembangkan pos daya di seluruh Indonesia melalui program KKN. Unila menjadi salah satu perguruan tinggi negeri yang diberi kepercayaan untuk mengembangkan pos daya di Lampung.
“Dengan menggunakan mesin tersebut kita bisa mengolah bahan baku kedelai menjadi tahu sebagai produk utama, hingga produk tambahan yang dihasilkan dari ampas tahu. Misalnya perkedel dari ampas tahu, nugget, susu kedelai, dan bahan makanan lainnya,” paparnya.
Selain mengembangkan olahan kedelai, kelompok mahasiswa KKN di Padangcermin memberikan pelatihan-pelatihan lain. Di antaranya pembuatan keripik pisang dan singkong, pengolahan dodol berbahan baku pisang, pengembangan budidaya jahe, hingga tanaman-tanaman sayuran dengan menggunakan media polybag.
Dikatakan Fauzan, pengembangan pos daya dilakukan dengan menggunakan bahan baku lokal yang ada di daerah setempat. Sebelumnya setiap mahasiswa KKN sudah menyiapkan materi pelatihan dan pengembangan yang disesuaikan dengan potensi bahan baku lokal.
Menurut Fauzan, pembuatan tahu saat ini sudah mulai dipasarkan dan berkembang. Diharapkan semua kegiatan akan menambah penghasilan keluarga yang tergabung dalam pos daya dusun. “Saya berharap hasil-hasil olahan mereka bisa diterima masyarakat dan dipasarkan melalui swalayan-swalayan yang kini tengah berkembang. Pengolahan dan pengemasan sudah dibuat sedemikianrupa sehingga bisa layak untuk dipasarkan,” tutupnya.[] Inay










