(Unila) : Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Lampung (Unila) akan menghadirkan 400 mahasiswa dalam seminar nasional (semnas) yang diselenggarakan di Ruang Abung Balai Keratun Provinsi Lampung, Kamis (11/4) mendatang.

Gubernur BEM FH Unila Azam Akhmad Akhsya saat ditemui, Senin (8/4) mengatakan, ajang nasional kali ini bertemakan “Pengaruh Politik dan Budaya dalam Pembangunan Hukum di Indonesia”. Seminar nasional ini merupakan salah satu program kerja tahunan dalam kepengurusan BEM FH Unila Periode 2013/2014.

“Dalam semnas ini kita pastikan 400 mahasiswa akan hadir. Harapannya, mahasiswa melalui kegiatan ini bisa menambah wawasan tentang politik dan hukum,” ujarnya.

Ditambahkannya, dengan adanya kegiatan ini mahasiswa bisa memahami tentang politik yang bersih. Perlu diketahui bahwa politik dan hukum merupakan suatu objek yang akan selalu berdampingan di Indonesia, mengingat di dalam produk politik terdapat hukum yang mengaturnya.

Salah satu instrumen pengawasan itu, kata dia, adalah melalui dan oleh hukum. Secara konstitusional, pemerintah adalah pemegang otoritas membentuk dan melaksanakan hukum, maka patut diwaspadai segala sesuatu yang berpotensi untuk terjadinya pelanggaran hukum oleh pemerintah.

Pengedepanan aturan hukum adalah pilihan yang paling rasional guna mencegah terjadinya berbagai penyimpangan tersebut. Secara singkat dapat dikatakan bahwa segala aktivitas pemerintah harus tetap dalam kendali pengawasan yang memadai (adeguate). Keberadaan pemerintah yang selalu dalam pengawasan mengandung makna bahwa pemerintah harus tunduk pada hukum.

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan antara lain dengan mengefektifkan pengawasan baik melalui lembaga peradilan maupun masyarakat serta berdasarkan asas-asas umum pemerintahan yang baik.

Pelaksanaan pemerintahan yang baik pada gilirannya juga akan membuat masyarakat memperoleh dan merasakan ketentraman lahir batin, berupa kelangsungan hidup dan pelaksanaan hak tidak tergantung pada kekuatan fisik dan nonfisik.

“Dalam kegiatan ini selain mengundang mahasiswa dari seluruh Indonesia kami juga mengundang para akademisi hukum, para penegak hukum, tokoh politik, dan stakeholder lainnya,” urainya.

Selain itu, pihaknya akan mengundang tokoh-tokoh nasional di Indonesia, antara lain pembicara yang akan hadir Ir. Akbar Tandjung yang merupakan mantan ketua DPR RI.

Pembicara lainnya yakni Dr. Suparman Marzuki perwakilan dari komisioner Komisi Yudisial, pembicara lainnya yakni Komisi III DPR RI Aziz Syamsudin dan Dekan FH Unila Dr. Heryandi, S.H., M.S. Adapun moderator dalam seminar tersebut yakni Muhtadi, M.H., dosen FH Unila bagian Hukum Tata Negara.[] Mutiara