Peneliti Unila kembali mendapat program hibah yang cukup bergengsi, yaitu Hibah Multi Tahun  dari Program Hibah Pengabdian Masyarakat Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi. Keduanya adalah Prof. Suharno, M.S., M.Sc., Ph.D., dan Dr. Dyah Indriana Kusumastuti, S.T., M.Sc.,. Hal itu diungkapkan Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Lampung (LPM Unila), Supomo Kandar.

Menurut Supomo diruangannya, Senin (21/7)., keduanya mendapat hibah yang cukup bergengsi di Dikti. Tema program hibah ini adalah “Penerapan Ipteks bagi wilayah Corporate Sosial Responsibility Tahun Anggaran 2014.

“Mengapa Program Hibah Multi disebut bergengsi? Karena nilai dana hibahnya cukup tinggi dan merupakan program pengabdian personal. Masing-masing dosen mendapatkan dana hibah sebesar Rp. 100 juta rupiah,” papar Supomo. Dia melanjutkan, judul proposal pengabdian milik Suharno adalah “Pembuatan Sumur untuk Irigasi Sawah Tadah Hujan, Pemeliharaan dan Pendampingan di Pekon Sukajadi, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat”.

Sementara proposal Dyah berjudul “IbW-CSR Pemanfaatan Energi Listrik Mikrohidro di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat”. Menurut Supomo, bahkan proposal milik Dyah ini sudah di monitoring dan evaluasi pada tahun pertama dan kini merupakan tahun kedua pengabdian tersebut berjalan. “Artinya, kegiatan yang dilakukan dosen Unila berjalan baik dan sangat dibutuhkan masyarakat sehingga Dikti mendanai lagi,” ungkap supomo lagi.

“Dengan kepercayaan dari pihak Dikti maupun perusahaan luar yang menjadi stake holder Unila, diharapkan bisa menjadi sumbangsih besar dan berguna bagi pengabdian pada masyarakat. Lebih dari itu, semoga hal ini juga menjadi pelecut semangat dosen-dosen lain untuk terus mengabdikan diri pada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan tinggi,” pungkas Supomo.[] Andry