UNIVERSITAS Lampung (Unila) melalui UPT PKLI (Pengembangan Kerja sama dan Layanan Internasional) gandeng kerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung. Kerja sama diawali penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja sama di ruang sidang lantai II Rektorat, Selasa (21/02/2018).

Rektor Unila Profesor Hasriadi Mat Akin yang hadir membuka acara pada sambutannya mengatakan, Unila memiliki peran pada pengembangan riset dan pengabdian kepada masyarakat.

Dengan berbagai fasilitas yang dimiliki Unila terutama laboratorium terpadu yang bersertifikat ISO 17025, sudah bisa mendukung Kampus Hijau ini untuk bekerja sama dengan MUI khususnya dalam proses pengecekan produk oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Menurut Hasriadi, laboratorium terpadu Unila merupakan salah satu lab terbaik di pulau Jawa dan sudah diakui di level internasional. Oleh karena itu dengan MoU diharapkan kedua belah pihak bisa terus bersinergi mengembangkan hasil-hasil kerja sama yang bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Hasriadi.

Prof. Dr. KH. Khairudin Tahmid selaku Ketua MUI Lampung menambahkan, selama ini pelabelan halal tidaknya sebuah produk hanya menyangkut makanan, minuman, dan obat-obatan saja. Namun saat ini pengecekan itu sudah sampai pada tahap life style.

Melalui kerja sama ini diharapkan Unila dan MUI Lampung bisa bersama-sama melakukan kajian. “Misalnya saja dengan memberdayakan sumber daya manusia yang berasal dari Unila mulai dari ahli gizi, ahli kimia, ahli biologi, ahli pertanian, dan ahli ilmu peternakan.”

Ketua MUI Lampung menyampaikan terima kasih kepada Unila karena sudah merespons positif kerja sama yang dibangun antara Unila dan MUI. Ia berharap kerja sama ini memberi manfaat sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat dan Universitas Lampung.

Turut hadir dalam kegiatan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja sama dan TIK Prof. Dr. Mahatma Kufepaksi, M.Sc., wakil dekan di sejumlah fakultas, kepala biro, dan para rombongan dari MUI Lampung.[Dwi Putriana LG/Inay_Humas]