TRACER Study merupakan salah satu metode yang digunakan sejumlah perguruan tinggi untuk memeroleh umpan balik dari alumni. Umpan balik ini dibutuhkan perguruan tinggi dalam usahanya memerbaiki dan mengembangkan kualitas serta sistem pendidikan.

“Seringkali tracer study dilakukan perguruan tinggi hanya karena kebutuhan akreditasi, sehingga pelaksanaannya tidak dilakukan secara rutin. Padahal output kegiatan ini sangat penting,” ujar Kepala UPT Pengembangan Karir dan Kemahasiswaan Dr. Ayi ahadiat, S.E., M.B.A., saat pembukaan Workshop Program Kegiatan dan Sosialisasi Tracer Study 2017, di ruang sidang lantai IV Gedung Rektorat Unila, Selasa (14/3/2017).

Oleh karena itu, kata Ayi, workshop ini diselenggarakan dengan mengundang 50-an peserta yang berasal dari semua elemen di antaranya kaprodi, wadek bidang kemahasiswaan, kabag, kabiro, dan mahasiswa yang terkait tracer study. Pihaknya juga menghadirkan Presiden Indonesian Career Center Networking (ICCN) sekaligus kepala ITB Career Center Dr. Eng. Bambang Setiabudi, S.T., M.T., sebagai narasumber.

Selain meningkatkan pengetahuan sumberdaya pelaksana, kegiatan diharapkan mampu mencari solusi kendala-kendala yang dihadapi dalam menerapkan metodologi yang tepat sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh warga Unila. “Dr. Bambang bisa memberi pencerahan bukan hanya sebagai ahli tracer study tapi beliau sudah membuktikan bagaimana menghasilkan tracer study yang mumpuni,” pungkasnya.

Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., saat membuka kegiatan menambahkan, jiwa kewirausahaan itu perlu dikembangkan, maka dibentuk lah UPT Pengembangan Karir dan Kewirausahaan sebagai wadah. Selain memberi pencerahan bagi mahasiswa tentang entrepreneur, lembaga ini berfungsi membangun pola pikir para alumni untuk membuat lapangan kerja, bukan lagi pencari kerja atau PNS-minded.

“Ini salah satu tantangan perguruan tinggi untuk membentuk jiwa enterpreneur. Salah satunya dengan membangun kompetensi dan kurikulum yang tidak PNS-minded.”

Dr. Eng. Bambang Setiabudi, S.T., M.T., dalam materinya menyampaikan, selain berguna dalam meningkatkan mutu pengajaran kepada mahasiswa dan akreditas prodi, program tracer study bertujuan melacak dan menyurvei apakah lulusan prodi tersebut sudah bekerja atau belum setelah 1-3 tahun lulus.

Turut hadir dalam kegiatan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Prof. Dr. Karomani, M.Si, dan para wakil dekan bidang kemahasiswaan dan alumni.[Inay/alfian/Humas]