DI tengah dampak perubahan iklim yang merusak tatanan produksi pangan, Fakultas Pertanian Universitas Lampung (FP Unila) menyelenggarakan Workshop Internasional ke 6 bertajuk Sustainability of Crop Production and Productivity Under Global Climate Change, di Aula Fakultas Pertanian, Senin (03/12/2018).

Sebanyak 12 Perguruan Tinggi yang tergabung dalam konsorsium anggota dari Universities of The IC-GU12 hadir dalam acara ini.

Dekan Fakultas Pertanian Prof. Irwan Sukri Banuwa menjelaskan, sudah banyak kerja sama yang dilakukan di forum ini. Sebagai contoh, banyak alumni S1 Fakultas Pertanian Unila, dosen, hingga peneliti dari Unila yang melanjutkan pendidikan pascasarjana maupun doktoral di Gifu University, berbekal beasiswa yang diberikan dari negeri sakura ini.

Irwan mengatakan, workshop internasional ini diselenggarakan secara bergilir oleh konsorsium. Pada tahun ini, Fakultas Pertanian Unila memperoleh kesempatan menjadi tuan rumah menyelenggarakan kegiatan tersebut. “Tahun lalu di Hanoi, dan sebelumnya di Jepang yakni di Gifu University,” ujar Irwan.

Lebih lanjut ia menjelaskan, latar belakang tema kegiatan menyasar pada produktivitas lahan yang diorientasikan pada keberlanjutan atau sustainability. Ini berkaiatan erat dengan perubahan iklim dan beban produksi tanaman pada lahan pertanian.

Di kesempatan yang sama Rektor Unila Prof. Hasriadi Mat Akin menjelaskan, Universitas Lampung sering menghadirkan ahli-ahli pertanian baik dari Indonesia maupun Jepang mendiskusikan solusi-solusi pertanian untuk menghadapi perubahan iklim saat ini.

“Ini salah satu kegiatan internasional Unila yang semakin hari semakin banyak digelar. Tujuannya, mencarikan solusi-solusi pertanian untuk menghadapi global change”, terang Hasriadi saat diwawancarai.

Adapun peserta pada workshop internasional ini berjumlah sekitar 200-an orang yang terdiri dari beberapa perwakilan instansi mulai dari dinas kehutanan, dinas pertanian dan ketahanan pangan, beberapa perwakilan universitas dari Pulau Sumatra dan Jawa, serta perwakilan perguruan tinggi dari Jepang.[Riky Fernando/Inay_Humas]