Admi_1 edit
Dr. Eng. Admi Syarief

(Unila) : Pusat Bahasa Universitas Lampung (Unila) menggelar pelatihan berbahasa Jepang secara gratis. Kegiatan yang rencananya dimulai bulan ini diselenggarakan bekerja sama dengan Lembaga Penelitian (Lemlit) Unila.

Ketua Lembaga Penelitian Unila Dr. Eng. Admi Syarief mengatakan, hingga saat ini sudah terdapat 80 orang yang mendaftarkan diri untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. “Kursus Bahasa Jepang yang rencananya diselenggarakan sekitar 16 kali pertemuan ini cukup diminati. Kursus ini kita gratiskan bagi civitas akademika Unila. Tidak menutup kemungkinan bagi para alumni yang berminat,” kata dia, Jumat (15/3).

Dijelaskan Admi, tenaga pengajar berasal dari para dosen Unila khususnya yang pernah memiliki pengalaman studi dan menguasai Bahasa Jepang. Jumlah tenaga pengajar yang melanjutkan studi ke Jepang cukup banyak. Pun halnya dengan mahasiswa yang ingin melanjutkan studi ke Negeri Matahari Terbit tersebut. Pihaknya mencoba memanfaatkan sumber daya manusia yang ada di Unila. Terutama para dosen yang pernah menjalani masa studi di Jepang dan bersedia untuk berbagi ilmu.

Ditambah lagi, Lembaga Penelitian Unila memiliki native speaker penutur aktif Bahasa Jepang yakni Profesor Yoshie Yamazaki yang merupakan peneliti asaL Keio University yang sedang melakukan kerja sama riset dengan Unila.

Admi menekankan, meskipun penyelenggaraan kursus ini digelar secara gratis bukan berarti para alumni kursus tidak memiliki tanda bukti formal telah mengikuti kursus Bahasa Jepang. “Lemlit dan Pusat Bahasa Unila akan memberikan sertifikat bagi mereka yang telah mengikuti kursus ini,” lanjutnya.

Tuntutan dunia kerja dan akademik saat ini membutuhkan tenaga andal yang memiliki banyak kelebihan. Tidak menutup kemungkinan memiliki tuntutan berbahasa asing, salah satunya Bahasa Jepang. Dengan adanya kursus Bahasa Jepang, diharapkan dapat menambah penguasaan kemampuan bahasa asing, khususnya bagi mahasiswa dan dosen di lingkungan Unila.

“Harapannya, mereka yang mengikuti kursus ini bisa memiliki kemampuan bahasa yang dibutuhkan untuk berstudi di Jepang,” ujar alumni salah satu perguruan tinggi di Jepang tersebut.[] Mutiara