(Unila): Atika Yulandari, mahasiswi semester enam dari program studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila), mendapatkan pengalaman berharga melalui Program Magang Mahasiswa (PMM) di Universitas Jember.
Program PMM memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di berbagai universitas selama enam bulan atau dalam satu semester, sebagai bentuk memperluas jaringan, serta menjelajahi keberagaman budaya di seluruh Indonesia.
Atika mengungkapkan alasan utamanya mengikuti PMM adalah untuk merasakan pengalaman baru dari setiap daerah di Indonesia.
“Dikarenakan ingin mendapatkan pengalaman baru, belajar di universitas lain dengan budaya dan sistem pembelajaran berbeda-beda. Perbedaan tersebut menjadi motivasi bagi saya untuk dapat berkontribusi kembali saat di kampus asal,” ungkapnya.
Selama sekitar dua bulan mengikuti program PMM, Atika telah menjalin hubungan pertemanan dengan mahasiswa PMM lainnya dari berbagai universitas di Nusantara, khususnya Indonesia bagian Timur.
“Pada PMM ini belajar banyak mengenai budaya dan bahasa daerah dari teman-teman di sini. Melalui kegiatan Modul Nusantara PMM, saya juga memiliki kesempatan untuk menjelajahi berbagai tempat menarik di Jember, seperti Puslit Kopi dan Kakao Nasional,” jelasnya.
Namun, adaptasi di lingkungan baru tidaklah mudah bagi Atika. Ia menghadapi berbagai kendala mulai dari adaptasi dengan teman, daerah, bahasa, hingga makanan. “Satu minggu pertama rasanya sangat berat. Tapi dengan terus mencoba dan berpikir positif, saya berhasil mengatasi semua itu,” ujarnya.
Salah satu tantangan paling berkesan bagi Atika yakni perbedaan bahasa, budaya, dan sistem perkuliahan. “Perkuliahan di sini dimulai pukul 05.10 Wib dan berakhir pukul 22.00 Wib, sedangkan di Unila, kuliah paling pagi pukul 07.30 Wib dan berakhir pukul 17.30 Wib,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Atika menghadapi tantangan ketika PMM empat bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri di mana ia dan rekan-rekannya tidak diperbolehkan untuk pulang. Meskipun banyak tantangan dihadapi, Atika optimistis menilainya sebagai kesempatan untuk mencari pengalaman.
“Dengan selesainya program PMM, saya berharap ilmu dan soft skill yang diperoleh bisa saya terapkan di masa depan dan menjadi manfaat bagi Unila dan masyarakat sekitar,” katanya. [Magang_Taufik Hidayah]