(Unila): Fakultas Pertanian Universitas Lampung (FP Unila) akan menjajaki kerja sama dengan pemerintah Provinsi Lampung dan Kementerian Pertanian dalam waktu dekat. FP Unila melalui program ini akan menerapkan program manajemen air sebagai terobosan untuk mencapai swasembada pangan di tanah air.

Dekan FP Unila Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S., mengatakan, program manajemen air dapat meningkatkan kualitas infrastruktur pengairan terutama dalam pemenuhan cakupan irigasi pertanian di masing-masing desa di Lampung. Untuk itu pihaknya akan memberdayakan lahan seluas 54.000 hektare dan melibatkan sekitar 270 mahasiswa juga alumni, serta 55 orang dosen pendamping.

Para mahasiswa nantinya akan memberikan arahan dan pendampingan bagi para petani agar bisa mengefisiensikan sistem bercocok tanam juga penanggulangan hama penyakit tanaman. Hasil tani yang diutamakan yakni sektor andalan pertanian Lampung seperti padi, singkong, jagung, dan tebu.

Manajemen air ini merupakan aktivitas merencanakan, mengembangkan, mendistribusikan, dan mengelola penggunaan sumberdaya air secara optimal. Melalui program ini kita targetkan dalam kurun tiga tahun ke depan Provinsi Lampung dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian swasembada pangan,” terang Abbas.

Bila implementasi manajemen air diterapkan dengan baik, kata dia, maka produktivitas Lampung dapat meningkat. Jika ada kenaikan 25 persen saja maka Indeks Prestasi Pertanian (IPP) Lampung akan naik dari 1,6 sampai 200 kilogram per satuan bobot luas hasil panen usaha tani.

“Bila IPP naik 5 persen saja maka akan terjadi pertumbuhan yang pesat dan meningkatkan daya beli masyarakat. Tak hanya dari sektor masyarakat, kesejahteraan para petani juga akan meningkat,” pungkasnya.[]