28378601_399797890480432_5554284339596046561_n
28423777_399797723813782_9007350179935435534_o
28424344_399797747147113_5883923528646889098_o
28424350_399797857147102_1166063436858563863_o
28514457_399797797147108_5496065588442239482_o

(Unila): Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat (BPHM) subunit Rencana, Anggaran, dan Program mengadakan Rapat Koordinasi Perencanaan (Rakorcan) Universitas Lampung tahun 2019 di ruang sidang lantai II Gedung Rektorat, Rabu (28/02/2018).

Rakorcan akan berlangsung selama tiga hari hingga Jumat (2/03/2018). Kegiatan diikuti Rektor Universitas Lampung beserta para wakil rektor, dekan, wakil dekan II, kepala biro, kepala UPT, ketua lembaga, kepala badan, dan direktur pascasarjana.

Harsono Sucipto, S.H., M.H., selaku Kepala Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat dalam laporannya mengatakan, Rakorcan pada tahun ini diselenggarakan untuk membahas rencana kerja tahun 2019 dan diikuti sebanyak 25 unit kerja di lingkungan Universitas Lampung.

Dalam kegiatan ini masing-masing unit kerja akan menyampaikan paparan sekaligus rencana program kegiatan yang dilaksanakan. Untuk dua hari ke depan, akan dilakukan telaah program-program yang dilakukan masing-masing unit kerja melalui aplikasi Simren.

“Aplikasi Simren merupakan media untuk memantau kegiatan yang dilakukan masing-masing unit kerja.”
Harsono mengimbau masing-masing unit kerja membuat program operasional kegiatan dan rencana anggaran belanja yang akan dipantau langsung oleh Rektor dan Wakil Rektor.

Dengan demikian, kegiatan tersebut dapat dilaksanakan sesuai program yang diajukan berdasarkan kontrak kinerja Rektor dengan Kemenristek Dikti dan Renstra Unila.

Pada kesempatan itu Rektor dalam sambutannya mengatakan, hasil rapat koordinasi perencanaan ini akan disampaikan kepada Kemerinstekdikti sesuai pagu indikatif yang dialokasikan untuk Unila.

Ada beberapa penekanan yang harus dilakukan sesuai kontrak kinerja Rektor, mencakup beberapa poin penting di antaranya meningkatnya kualitas pembelajaran dan mahasiswa pendidikan tinggi di mana presentase lulus tepat waktu pada tahun 2018 sebanyak 60% ditargetkan meningkat pada tahun 2019 sebanyak 70%.

Meningkatnya kualitas kelembagan iptek dan dikti yakni mendapatkan peringkat Perguruan Tinggi Nasional. Pada tahun 2018 Unila berada pada peringkat 17 dan pada tahun 2019 diharapkan ada di posisi ke 15.

Selanjutnya meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas SDM Perguruan Tinggi. Yaitu, presentasi dosen berkualifikasi S3 pada tahun 2019 sebanyak 40%. Meningkatnya relevansi dan produktivitas riset dan pengembangan yaitu meningkatnya jumlah publikasi internasional pada tahun 2019.

“Dengan demikian hal yang telah disampaikan tersebut dapat menjadi pemikiran kita bersama. Semoga pada tahun 2019 Unila jauh lebih baik daripada tahun 2018,” ujar Hasriadi.[Dwi Putriana/Inay_Humas]