(Unila): Permasalahan yang kini dihadapi generasi muda Indonesia adalah rendahnya kemampuan pemecahan masalah. Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan barpikir anak untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi dalam kehidupan nyata.

Hal ini bermula dari segala sesuatu yang diberikan pada usia dini. Sebab kemampuan pemecahan masalah akan muncul manakala anak terbiasa melakukan penyelidikan terhadap lingkungan sekitar.

Inovasi terbaru Tim Program Kreatifitas Mahasiswa FKIP menawarkan kebaharuan lewat ranah penelitian pendidikan anak usia dini dengan mengusung “Peneliti Cilik”.

Peneliti Cilik (Pengaruh Pembelajaran Berbasis Pendekatan Ilmiah terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Anak Usia Dini) berupaya memberikan solusi lewat pembelajaran induktif untuk pengembangan kemampuan pemecahan masalah anak usia dini.

Hal ini dilatarbelakangi tidak tepatnya fokus pembelajaran AUD yang hanya mengedepankan penguasaan anak untuk bisa membaca, menulis, dan berhitung saja tanpa memertimbangkan pembiasaan untuk memecahkan masalah yang dibumbui penanaman moral sejak dini.

Penelitian ini terfokus di TK Al-Kautsar Bandarlampung, pada bulan Maret-April 2017. Sasaran dari program ini ialah anak usia 5-6 tahun sebagai sampel utama penelitian. Program ini diusung oleh Chintia Eka Putri dan Desi Rahmawati (PG PAUD), Dani Windarto (BK), dan Linda Novita Sari (Pendidikan Ekonomi).

Dr. Een Y. Haenilah selaku dosen pembimbing berharap, program ini mampu diaplikasikan dalam pendidikan anak usia dini. Sehingga paradigma pembelajaran calistung yang viral di PAUD dapat berubah menjadi pembelajaran Scientific Approach yang sarat akan bermain dan menyenangkan bagi anak.[rilisEduspotFKIP]