REKTOR Universitas Lampung (Unila) Prof. Hasriadi Mat Akin memertegas komitmen kampusnya dalam membangun bidang pertanian khususnya di Provinsi Lampung. Salah satunya dengan menggandeng industri di sektor tersebut untuk bekerja sama.

Menurut Guru Besar Fakultas Pertanian Unila ini, keunggulan Unila salah satunya berada di fakultas pertanian. Di mana sebagian besar profesor di Kampus Hijau berasal dari fakultas tersebut. Bahkan ia mengumpamakan Fakultas Pertanian Unila selayaknya Institut Pertanian Bogor (IPB) mini.

Di sisi lain, Provinsi Lampung merupakan suatu kawasan agribisnis karena Lampung menghasilkan komoditas yang dapat membanggakan. Lampung memiliki berbagai komoditas pertanian unggulan yang merakyat seperti singkong, kopi, sawit, tebu, jagung, lada hitam dan sebagainya. Ke depan Unila bakal meningkatkan perkembangan riset terkait komoditas-komoditas unggulan tersebut, dan tentunya dengan menggalang kerja sama dengan industri terkait.

Demikian disampaikan Hasriadi saat melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding-MoU) antara Universitas Lampung dan PT Sungai Budi Group, di ruang sidang utama Rektorat Unila, Kamis (9/2/2017).

MoU dihadiri para wakil rektor, ketua lembaga penelitian, direktur pascasarjana, kepala UPT Unila dan jajaran dari PT Sungai Budi Group di antaranya Expert Law and Partnership Irjen Pol. (Purn) Drs. Taufiqurrahman Ruki, S.H., Expert Sosial-Ekonomi Pertanian Dr. Bayu Krisnamurthi, dan Chairman Sungai Budi Group Widarto.

“Unila kini tengah fokus mengembangkan riset energi. Kita juga sudah mengambil inisiatif dengan mendirikan pusat penelitian singkong karena komoditas tersebut termasuk tanaman rakyat yang secara tidak langsung akan  juga mengangkat kesejahteraan masyarakat Sai Bumi Ruwa Jurai,” paparnya.

Hasriadi berharap, MoU yang digagas antara Unila dan PT Sungai Budi dapat memanfaatkan proses riset dari hulu ke hilir. Sehingga penganekaragaman budidaya hasil sawit dan singkong menjadi berdaya guna lebih, minimal pada lima tahun ke depan. Karenanya Unila harus bisa membangun laboratorium yang lebih besar lagi untuk bisa mendukung kemajuan pertanian di Lampung.[inay/humas]