(Unila): Pemerintah pusat provinsi, hingga kabupaten/kota wajib melakukan pengawasan terhadap peredaran buku pelajaran di tengah masyarakat. Hal itu disampaikan pengamat pendidikan dari Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Sudjarwo, M.S., terkait masih beredarnya buku berkonten porno berjudul Saatnya Aku Belajar Pacaran karya Toge Apriliyanto.

“Pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota ke depan harus mendesak peredaran buku amoral dan sejenisnya agar bisa dimusnahkan. Pasalnya keputusan pemerintah memangkas monopoli buku pelajaran SD hingga SMA tak diikuti dengan pengawasan terhadap peredaran buku di ranah publik,” tegasnya, Senin (9/2).

Memang penjualan buku berkonten porno itu secara konservatif di toko-toko buku di Lampung sampai nasional tidak ada lagi. Namun, sambungnya, situs buku itu masih bisa diunduh secara bebas dan gratis oleh pelaku maupun distributor tanpa harus berurusan lagi dengan pihak penerbit.

Untuk itu dia juga meminta, distributor buku hendaknya tidak lagi main mata dengan penerbit maupun toko buku untuk memanfaatkan situasi dalam menjual buku yang juga tengah diburu masyarakat ini. Kendati demikian langkah tersebut tentunya harus didukung pihak sekolah hingga masyarakat.

Karena segmentasi buku ini adalah siswa, kata dia, maka setelah terpublikasi dikhawatirkan akan semakin banyak pelajar yang mengakses internet untuk mengunduh dan mengopi sendiri buku itu.

Selain itu Sudjarwo mengimbau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga dinas terkait di masing-masing provinsi hingga kabupaten/kota untuk memberikan daftar hitam agar dapat memutuskan mata rantai penjualan buku berkonten porno tersebut.[]