Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

(Unila): Forum Studi Transportasi Antara Perguruan Tinggi (FSTPT) menyelenggarakan simposium ke-18 dengan Universitas Lampung (Unila) sebagai tuan rumah. Pelaksanaan simposium kali ini mengusung temaPembangunan Logistik dan Konektivitas Maritim dengan Pendekatan ICM Untuk Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia.

Rangkaian kegiatan pada 27-30 Agustus ini dimulai dengan pengadaan workshop bertema Peranan Transportasi Terkait Intelegrated Coastal Management. Simposium tahunan yang menghadirkan Menteri Kelautan dan Perikanan Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S., ini dibuka langsung Wakil Rektor Akademik Unila Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P.

Dalam sambutannya Hasriadi mengatakan, sebagai negara kepulauan terbesar, maritim menjadi tumpuan untuk menunjang pembangunan nasional. Jokowi sebagai presiden juga sudah menetapkan kelautan sebagai sebuah prioritas yang selama ini belum banyak diberdayakan.

Bayangkan saja terdapat 17 ribu pulau di Indonesia yang dimiliki namun baru sebagian kecil yang sudah digali potensinya. Oleh karena itu melalui pengembangan infrastruktur kelautan diharapkan mampu membuka akses-akses peningkatan perekonomian ke seluruh pulau-pulau yang belum terjamah. “Jika terjadi dampaknya pasti akan sangat terasa oleh masyarakat di pulau-pulau tertinggal tersebut,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu pakar kelautan Prof. Rokhmin Dahuri membenarkan, hingga saat ini potensi pembangunan wilayah pesisir, pulau kecil, dan lautan Indonesia belum dimanfaatkan secara produktif dan optimal bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kedaulatan bangsa.

Pembangunan poros maritim dunia harus dibarengi dengan pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di sepanjang wilayah pesisir Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), pulau-pulau kecil, dan wilayah perbatasan. Upaya itu tidak lain ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, menghasilkan produk dan jasa kelautan yang bernilai ekonomi, meningkatkan kontribusi sektor kelautan perikanan bagi perekonomian, serta menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar.

“Di antara startegi yang harus dilakukan yakni penegakan kedaulatan wilayah laut NKRI, penguatan dan pengembangan sarpras hankam laut, revitalisasi sektor-sektor ekonomi kelautan, serta mengembangkan sektor-sektor ekonomi kelautan baru,” paparnya.[]