Fakultas_Pertanian

Fakultas Pertanian merupakan fakultas yang memiliki guru besar terbanyak di Universitas Lampung. Saat ini terdapat 28 guru besar.

FP Unila pun berupaya memainkan peran dalam pembangunan pertanian di Provinsi Lampung. Hal ini telah dibuktikan, salah satunya dengan adanya kerja sama antara FP Unila dengan Badan Koordinasi Penyuluhan (Bakorluh) dan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung  melalui program Balai Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) sebagai Centre of Excellence.

Fakultas Pertanian Universitas Lampung (FP Unila) bekerja sama dengan PT Syngenta Seed Indonesia dalam melaksanakan studi keamanan lingkungan tiga jenis jagung unggul. Jagung  Produk Rekayasa Genetik (PRG) yang telah dirakit adalah Bt 11, GA  21, dan Bt 11 x GA 21.  Jagung Bt 11 tahan terhadap hama penggerek batang (Ostrinia furnacalis),   GA 21 toleran terhadap herbisida glifosat, sedangkan Bt 11 x GA 21 tahan terhadap penggerek batang dan toleran terhadap glifosat.

Sebelum disebarluaskan kepada petani, jagung tersebut perlu memperoleh sertifikat keamanan hayati yang terdiri atas keamanan lingkungan, pangan, dan pakan.  Untuk mendapatkan sertifikat keamanan lingkungan yang dikeluarkan oleh Menteri Pertanian, salah satu syarat yang diperlukan adalah studi keamanan lingkungan di lapangan uji terbatas (LUT).

Studi keamanan lingkungan tiga jenis jagung tersebut di Lampung akan dilaksanakan di Kebun Percobaan BPTP Lampung, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.   Studi akan dimulai pada awal musim hujan tahun 2012/2013.   Tim peneliti Unila terdiri atas Prof. Dr. Setyo Dwi Utomo (ketua), Ir. Dad R. J. Sembodo, M.S. (Agronomist, Weed Scientist), dan tiga entomolog ( Ir. Nuryasin, M.Si., Dr. Gede Swibawa, dan Ir. Indriyati).[]

.

.

.

.

.

.

.